Bisa ngga jngan cuman bidan dan dokter yg selalu ad pengangkatan PTT. Kenapa tidak apoteker. Bukti disetiap fasilitas kesehatan terutama bidan sudah menumpuk. Tapi apoteker atau asisten apoteker tidak ada sama sekali. Contohnya di puskesma rimbo kedui kecamatan seluma selatan kabupaten seluma bengkulu. Bukan cuman puskesmas ini saja banyak puskesmas lainya yg tidak ada tenaga farmasi.bahkan akibat dari itu pemberian obat dilakukan oleh perawat atau bidan yg tidak sesuai dg bidangnya. Satu lagi tenaga laboratorium itu sangat minim. Padahal antara dokter labor dan farmasi berkesinambungan. Mohon kepada menteri kesehatan di lihat dengan jelas keadaan lapangan itu seperti apa.
leni setyaningsays
Bagaimana jika belun di angkat pegawai PTT . Karena lulusan 2015 kemarin apa tetap mendaftar atau bagaimana ? Terimakasih
Bisa ngga jngan cuman bidan dan dokter yg selalu ad pengangkatan PTT. Kenapa tidak apoteker. Bukti disetiap fasilitas kesehatan terutama bidan sudah menumpuk. Tapi apoteker atau asisten apoteker tidak ada sama sekali. Contohnya di puskesma rimbo kedui kecamatan seluma selatan kabupaten seluma bengkulu. Bukan cuman puskesmas ini saja banyak puskesmas lainya yg tidak ada tenaga farmasi.bahkan akibat dari itu pemberian obat dilakukan oleh perawat atau bidan yg tidak sesuai dg bidangnya. Satu lagi tenaga laboratorium itu sangat minim. Padahal antara dokter labor dan farmasi berkesinambungan. Mohon kepada menteri kesehatan di lihat dengan jelas keadaan lapangan itu seperti apa.
Bagaimana jika belun di angkat pegawai PTT . Karena lulusan 2015 kemarin apa tetap mendaftar atau bagaimana ? Terimakasih